Laman

Minggu, 16 November 2014

Mukjizat Yesus yang Terbesar - sebuah saduran

Apakah mukjizat yang terbesar yang dilakukan oleh Tuhan Yesus? Apakah mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang buta, atau mentahirkan orang sakit kusta? Berjalan di atas air atau membangkitkan orang mati? Secara manusiawi, semua mukjizat tersebut luar biasa karena hal-hal tersebut di luar nalar manusia, namun menurut saya, mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Yesus tersebut belum begitu luar biasa.
Mukjizat Yesus membangkitkan Lazarus (Yoh 11:1-44) yang telah mati mungkin menurut kita adalah suatu hal  yang sangat luar biasa. Misteri membangunkan orang mati menjadi hidup adalah suatu hal yang membuat kita terperangah. Hal itu merupakan suatu hal yang mungkin kita cari selama hidup ini, untuk menjadi makhluk yang abadi (immortal) karena kematian merupakan hal yang menakutkan bagi kita, makhluk penuh dosa.
Upah dosa adalah maut, sebagai orang Kristen kita memahami hal ini, dan maut sangat menakutkan bagi kita. Oleh karena itu, wajarlah kita sangat menghindari maut. Ketika mendengar atau membaca kisah Yesus membangkitkan Lazarus, kita merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang luar biasa. Namun, hal tersebut bukanlah hal yang luar biasa, kita semestinya tahu bahwa Lazarus yang telah mati dibangkitkan oleh Yesus, namun setelah sekian lama tentunya Lazarus mati kembali.
Menurut saya, mukjizat Yesus yang luar biasa adalah terjadi di kayu salib ketika seorang penjahat mengatakan, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” (Luk 23:42). Sebuah pertobatan luar biasa dari seorang penjahat yang dihukum mati. Kita tentunya tahu bahwa seorang yang dihukum mati bukanlah penjahat yang kelasnya biasa-biasa saja. Kita tentunya berpikir bahwa penjahat yang dihukum mati merupakan penjahat yang kejam atau sadis. Seharusnya kita bisa membayangkan bahwa penjahat sadis yang “baik” ini merupakan hal yang tidak biasa. Namun disinilah kita melihat suatu anugerah yang luar biasa. Kita cenderung melihat penjahat, sebagai penjahat seumur hidupnya. Namun Allah, bisa dan berkuasa atas mukjizat yang luar biasa ini. Orang yang telah mati secara rohani selama hidupnya dan melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat, mungkin kita bisa bayangkan bahwa ia seperti preman, perampok, pemerkosa, atau bahkan pembunuh, di detik-detik terakhir hidupnya mampu bertobat dan mengakui kesalahannya di hadapan Tuhan. Jawaban Yesus yang luar biasa, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luk 23:43), membuat penjahat yang mati rohani dan akan mati secara badaniah, mendapatkan kelegaan luar biasa karena ia akan hidup secara rohani untuk selama-lamanya dan tidak mati kembali.
Sebagai manusia kita cenderung seperti penjahat yang disalibkan di sisi lain, kita membayangkan untuk diselamatkan oleh Yesus secara badaniah. Kita pasti meminta Yesus untuk menyelamatkan badan kita sendiri. Namun, penjahat yang kedua memiliki pemahaman yang sangat besar akan karya Yesus. Ia mengerti bahwa Yesus memang merupakan mesias, dan ia percaya benar bahwa Yesus akan menjadi raja bukan di dunia ini, melainkan di Surga. Sedangkan penjahat yang lain, berharap bahwa Yesus menunjukkan kuasanya yang luar biasa seperti manusia super dan menyelamatkan dirinya dari derita kayu salib, sungguh mirip seperti kita bukan? Yang berharap Tuhan kita seperti manusia super. Penjahat yang “baik” tidak berbuat demikian, ia hanya minta agar Tuhan “ingat” akan dia saat Tuhan datang untuk kedua kalinya. Sebuah ungkapan sederhana dari iman yang luar biasa. Apakah kita juga meminta Tuhan untuk “mengingat” kita saat Ia datang, ataukah kita berharap Ia akan menjadi manusia super yang akan datang untuk menyelamatkan kita ? Apakah kita sudah mengakukan  dosa-dosa kita dan meminta Tuhan untuk memberikan iman seperti iman penjahat yang “baik” itu?

Saduran dari penjelasan Alkitab oleh seorang Pendeta , salam Ad Maiorem Dei Gloriam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar