Laman

Minggu, 14 Oktober 2012

PHILOKALIA: eskatologi

Setiap agama dii dunia memiliki pandangan-pandangan khusus mengenai akhir jaman atau eskatologi. Umat Katolikpun demikian adanya. Hanya saja, tidak banyak jemaat atau umat Katolik secara khusus mempelajari teologi keimanan mereka mengenai eskatologi, sehingga ketika ditanya oleh orang lain, mereka tidak memiliki jawabannya. Saya menyedizakan link di bawah ini bagi anda untuk memahami apa itu eskatologi berdasarkan gereja Katolik.

klik PHILOKALIA: eskatologi


Rabu, 13 Juni 2012

Kembangkan Sayapmu Selebar Apa yang Tuhan Mau

Sesaat yang lalu, aku mengobrol dengan seorang sahabat lama via sosial media. Sahabatku sudah cukup lama berada di Eropa, disana ia bekerja dengan suatu perusahaan transportasi, suatu hal yang tak pernah ku pikirkan akan ia lakukan. Namun, ia menjalaninya.

Dia adalah seorang entertainer sejati, segala yang ia lakukan merupakan suatu hiburan, bagiku dan bagi teman-temanku di kos P26 dulu. Ia adalah mantan calon Romo yang dengan suksesnya gagal ia raih. Namun aku rasa sejuta kaum hawa akan tersenyum gembira melihat kegagalannya. Ketampanan wajahnya, kemerduan suaranya, membuatnya menjadi suatu hiburan bagi mata kaum hawa.

Aku pikir, suatu kebetulan yang sangat baik ketika pertama kali aku berkenalan dengannya. Ketika itu, bandku membutuhkan seorang vokalis, maka seoarang teman memperkenalkannya padaku. Maka sejak itu ia selalu berkunjung ke P26, walau hanya sekedar menampakkan diri pada teman-teman. Ia mendapatkan tempat dalam komunitas kami. Sebagai pemilik P26, maka aku sangat senang mendapatkan teman baru. Teman yang memiliki talenta yang besar. Setiap kami tampil dalam acara-acara di kampus di Jogja dan sekitarnya, kami selalu ditunggu penampilannya. PERUVIAN saat itu benar-benar mendapatkan hati di kalangan mahasiswa Jogja, walaupun lagu yang kami bawakan adalah lagu Rock, baik slow maupun progressive.

Tahun berlalu, setelah masa-masa kenakalan kami sebagai mahasiswa telah kami lewati, maka tercerailah kami. Aku pun memulai hidup baru di tempat yang jauh. Meninggalkan P26 dan segala kenangannya. Setelah itu, aku mengetahui bahwa sahabatku ini dengan berani meninggalkan Indonesia untuk mengadu nasib di Eropa, negara antah beratah yang aku yakin bahwa sedikit bahasa yang ia kuasai selain Bahasa Inggris yang lumayan ia kuasai. Suatu hal yang sangat berani, namun, ternyata di situ ia menemukan kembali dunianya, daripada ia bekerja sebaagai karyawan kantor maka ia memilih bekerja di sektor pariwisata dengan menjadi Ship Crews. Namun, ia menyadari bahwa talenta yang ada di dirinya tak mungkin ia padamkan, maka di atas kapal, ia menghibur para penumpang dengan menyanyikan lagu-lagu sambil ia mainkan gitar atau piano. Saat ini ia memiliki banyak penggemar dan bahkan mereka tergabung dalam suatu wadah bernama Dandy Doo Fans Club... Suatu hal yang lucu mengingat ia membuat para orang bule menjadi fansnya. Sungguh ia dapat memaknai talenta yang Tuhan berikan baginya dengan baik, semoga ia dapat mengembangkannya dengan memuliakan nama Tuhan, Ad Maiorem Dei Gloriam.. Thank you for the friendship, sahabat... God bless you, Den..